Dalam beberapa tahun terakhir, intermittent fasting (IF) atau puasa dengan pola waktu menjadi tren gaya hidup sehat di seluruh dunia. Tidak hanya untuk menurunkan berat badan, metode ini juga dipercaya membantu memperbaiki metabolisme, meningkatkan energi, bahkan memperpanjang umur.
Tapi, bagaimana sebenarnya cara kerja intermittent fasting? Apakah aman untuk semua orang? Mari kita bahas lengkap dalam panduan intermittent fasting 2025 ala Fitlife.id.
Apa Itu Intermittent Fasting?
Intermittent fasting adalah pola makan yang mengatur kapan kamu makan, bukan apa yang kamu makan. Artinya, kamu tetap boleh makan makanan normal, tapi hanya dalam jendela waktu tertentu.
Metode ini bukan sekadar tren, karena sudah banyak penelitian yang mendukung manfaatnya untuk kesehatan.
Jenis-Jenis Intermittent Fasting
-
16/8 Method
-
Puasa 16 jam, makan dalam jendela 8 jam.
-
Contoh: makan antara pukul 12 siang–8 malam, lalu puasa sampai besok siang.
-
-
5:2 Diet
-
Makan normal 5 hari dalam seminggu, lalu batasi kalori (500–600) di 2 hari lainnya.
-
-
Eat-Stop-Eat
-
Puasa penuh 24 jam, dilakukan 1–2 kali seminggu.
-
-
Alternate Day Fasting
-
Puasa selang-seling: satu hari normal, satu hari sangat rendah kalori.
-
-
OMAD (One Meal A Day)
-
Hanya makan sekali dalam sehari, biasanya di malam hari.
-
Manfaat Intermittent Fasting
✅ Menurunkan berat badan → Membantu tubuh menggunakan cadangan lemak sebagai energi.
✅ Meningkatkan metabolisme → Puasa membuat tubuh lebih efisien dalam membakar kalori.
✅ Kesehatan jantung → Membantu menurunkan kolesterol & tekanan darah.
✅ Meningkatkan fokus & energi → Banyak orang merasa lebih produktif saat puasa.
✅ Detoks alami → Tubuh lebih fokus memperbaiki sel saat tidak mencerna makanan.
Tips Sukses Intermittent Fasting untuk Pemula
-
Mulai pelan-pelan – coba metode 12/12 sebelum naik ke 16/8.
-
Pilih makanan sehat – saat berbuka, fokus pada protein, sayur, dan lemak sehat.
-
Hindari makan berlebihan – jangan balas dendam saat waktu makan tiba.
-
Tetap minum air putih – hidrasi sangat penting selama puasa.
-
Dengarkan tubuhmu – kalau merasa pusing atau lemah, hentikan dan konsultasi dokter.
Siapa yang Sebaiknya Tidak Melakukan IF?
-
Ibu hamil & menyusui.
-
Orang dengan riwayat gangguan makan.
-
Penderita diabetes tertentu (perlu konsultasi medis).
-
Orang dengan kondisi medis khusus.
Kesimpulan
Intermittent fasting bisa menjadi solusi praktis untuk diet dan kesehatan jangka panjang, asalkan dilakukan dengan cara yang benar. Tidak perlu langsung ekstrem, cukup mulai dengan metode sederhana seperti 16/8.
Ingat, setiap tubuh berbeda. Konsistensi, nutrisi seimbang, dan pola hidup sehat tetap jadi kunci utama keberhasilan.