Makanan Sehat untuk Anak yang Terkena Diare agar Cepat Pulih

7 Superfood yang Wajib Masuk Menu Harian

Diare merupakan salah satu masalah kesehatan yang umum dialami anak-anak. Kondisi ini bisa disebabkan oleh infeksi virus, bakteri, alergi makanan, hingga pola makan yang tidak teratur. Saat anak mengalami diare, tubuhnya kehilangan banyak cairan dan elektrolit penting. Oleh karena itu, penting bagi orang tua untuk memperhatikan asupan makanan dan minuman agar anak cepat pulih dan tidak mengalami dehidrasi.

Dalam artikel ini, kita akan membahas makanan sehat untuk anak yang terkena diare, cara penyajiannya, serta tips menjaga kesehatan pencernaan anak selama masa pemulihan.


1. Pentingnya Asupan Nutrisi Saat Anak Diare

Ketika anak mengalami diare, ususnya bekerja lebih cepat dari biasanya, sehingga makanan tidak sempat dicerna dengan baik. Hal ini menyebabkan tubuh kekurangan gizi dan cairan. Nutrisi yang tepat dapat membantu mempercepat penyembuhan, memperkuat daya tahan tubuh, dan memulihkan energi anak.

Beberapa zat penting yang harus diperhatikan antara lain:

  • Air dan elektrolit: Mencegah dehidrasi.

  • Karbohidrat kompleks: Sumber energi lembut untuk tubuh.

  • Protein ringan: Membantu regenerasi sel.

  • Vitamin dan mineral: Mendukung daya tahan tubuh.


2. Daftar Makanan Sehat untuk Anak yang Terkena Diare

Berikut beberapa jenis makanan sehat yang direkomendasikan untuk anak yang sedang diare:

a. Bubur nasi atau nasi tim lembut

Makanan ini mudah dicerna dan tidak membebani usus. Anda bisa menambahkan sedikit garam untuk menggantikan elektrolit yang hilang, atau sedikit kaldu ayam tanpa lemak agar rasanya lebih gurih.

b. Pisang matang

Pisang mengandung pektin, sejenis serat larut yang membantu menyerap cairan di usus sehingga tinja menjadi lebih padat. Selain itu, pisang juga kaya kalium, yang membantu menggantikan elektrolit yang hilang selama diare.

c. Kentang rebus

Kentang merupakan sumber karbohidrat kompleks yang aman untuk anak dengan diare. Hindari menggoreng kentang, karena minyak dapat memperburuk gejala.

d. Apel kukus atau saus apel

Apel mengandung pektin dan antioksidan alami yang baik untuk usus. Hindari apel mentah, karena serat kasarnya bisa memicu pergerakan usus lebih cepat.

e. Sup ayam bening

Sup ayam tidak hanya menambah cairan, tetapi juga memberikan protein dan natrium yang penting bagi anak. Gunakan ayam tanpa kulit dan lemak agar tetap ringan di perut.

f. Roti tawar atau biskuit gandum

Roti tawar polos dan biskuit gandum bisa menjadi camilan ringan yang tidak memicu perut bekerja keras. Pastikan tidak mengandung cokelat atau susu.

g. Air kelapa muda

Air kelapa mengandung elektrolit alami seperti natrium, kalium, dan magnesium yang membantu mengembalikan keseimbangan cairan tubuh anak secara alami.


3. Makanan yang Sebaiknya Dihindari

Selain memilih makanan sehat, orang tua juga perlu tahu makanan apa yang harus dihindari agar kondisi anak tidak semakin parah:

  • Makanan berlemak atau digoreng seperti ayam goreng, sosis, dan fast food.

  • Produk susu seperti susu sapi, keju, dan yogurt (kecuali yogurt probiotik khusus).

  • Makanan pedas dan asam yang dapat mengiritasi saluran pencernaan.

  • Minuman bersoda dan berkafein karena bisa memperburuk dehidrasi.

  • Buah mentah berserat kasar seperti pepaya mentah, nanas, atau jeruk.


4. Pentingnya Hidrasi yang Cukup

Dehidrasi adalah komplikasi paling berbahaya dari diare pada anak. Untuk mencegahnya, pastikan anak minum cukup cairan setiap jam. Beberapa pilihan cairan terbaik antara lain:

  • Air putih hangat

  • Oralit (larutan elektrolit)

  • Air kelapa muda

  • Sup bening

Jika anak menolak minum karena mual, berikan sedikit demi sedikit menggunakan sendok setiap 10–15 menit.


5. Probiotik untuk Mempercepat Pemulihan

Probiotik adalah bakteri baik yang membantu menyeimbangkan mikroflora usus. Makanan atau suplemen probiotik seperti yogurt tanpa laktosa atau minuman fermentasi bisa membantu mempercepat pemulihan pencernaan anak. Namun, pastikan untuk konsultasi ke dokter sebelum memberikannya, terutama jika anak masih kecil.


6. Tips Memberikan Makanan Saat Anak Diare

  • Berikan makanan dalam porsi kecil namun sering, misalnya setiap 2–3 jam.

  • Hindari memaksa anak makan bila perutnya terasa tidak nyaman.

  • Pastikan semua makanan dimasak hingga matang sempurna.

  • Gunakan alat makan bersih dan steril untuk mencegah infeksi ulang.

  • Setelah gejala membaik, perlahan kembalikan ke pola makan normal.


7. Kapan Harus Membawa Anak ke Dokter

Meskipun sebagian besar kasus diare dapat sembuh dengan perawatan di rumah, ada beberapa tanda bahaya yang perlu diwaspadai, antara lain:

  • Anak terlihat lemas atau mengantuk terus

  • Tidak buang air kecil lebih dari 6 jam

  • Tinja berdarah atau berlendir parah

  • Muntah terus-menerus

  • Demam tinggi lebih dari 38°C

Jika gejala tersebut muncul, segera bawa anak ke dokter untuk mendapatkan penanganan medis yang tepat.


8. Kesimpulan

Menangani anak yang terkena diare tidak hanya soal memberikan obat, tetapi juga memperhatikan asupan makanan sehat yang tepat. Pilihan seperti bubur, pisang, kentang rebus, dan sup bening dapat membantu mempercepat pemulihan serta mencegah dehidrasi.

Ingatlah bahwa setiap anak memiliki kondisi tubuh yang berbeda, jadi konsultasi dengan dokter anak sangat disarankan sebelum memberikan makanan baru. Dengan pola makan sehat dan perhatian penuh, anak bisa cepat kembali ceria dan aktif seperti sedia kala.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *